Bandung, Bawaslu Jawa Barat - Pemilu Serentak Tahun 2024 tidak hanya menjadi tugas bagi penyelenggara pemilu namun juga bagi seluruh elemen masyarakat termasuk generasi muda yang cerdas dan kritis yang mendambakan pimpinan yang jujur, amanah dan mampu membawa pada kemajuan.Peran pemuda dalam politik kini tak hanya sebagai objek pendulang suara, namun lebih jauh berperan sebagai aktor penggerak suksesi kepemimpinan dan menjaga proses demokrasi berjalan dengan adil.
"Pemuda harus memiliki peran dalam Pemilu tahun 2024 jangan mau menjadi komoditas polititk. Pemuda harus menjadi pemilih rasional dalam mewujudkan demokrasi yang substantif," tegas Zacky M Zam Zam saat menjadi narasumber dalam Kegiatan Seminar Universitas Kristen Marantha yang bertemakan Pemuda dan Panggilan Politik (29/10)
Dalam acara yang dilangsungkan dalam rangka memperingati hari sumpah pemuda itu, mahasiswa diajak melihat dan berdiskusi mengenai peranan pemuda dalam penyelenggaraan politik di tanah air termasuk ajakan untuk mengawal pemilu 2024 melalui pengawasan partisipatif. Para mahasiswa juga diajak untuk berpikir kritis dalam melihat kontestasi pemilu yang akan dilangsungkan secara serentak pada tahun 2024 yang dapat diimplementasikan melalui aksi nyata seperti ikut menjadi pemantau pemilu.
"Dengan Indeks Kerawanan Pemilu yang berada di posisi ke-empat secara nasional, menempatkan Jawa Barat sangat rawan terjadinya pelanggaran pemilu. Oleh karena itu, peran mahasiswa sebagai pemuda yang juga pelopor perubahan, diharapkan dapat menekan angka pelanggaran pemilu melalui aksi nyata pengawasan partisipatif bersama Bawaslu," ujar Zakcy menutup pemaparannya. (dhil)









