Bandung – Anggota Bawaslu RI sekaligus Koordinator Divisi Penyelesaian Sengketa, Totok Hariyono, memberikan arahan tegas kepada jajaran Bawaslu yang menghadapi Perselisihan Hasil Pemilihan (PHP) termasuk Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya dalam penyusunan keterangan tertulis untuk sidang di Mahkamah Konstitusi (MK). Ia menekankan pentingnya membuat keterangan yang baik, dengan dasar objektif dan normatif. 

“Lakukan kajian yang objektif dan normatif, karena keterangan kita itu bisa dilihat oleh orang lain. Kita punya tanggung jawab moral,” ujarnya dalam kegiatan Penyusunan dan Review Keterangan Tertulis PHP, di Kantor Bawaslu RI, Jakarta, Selasa (14/05/2025).

Totok juga menyoroti putusan MK yang dinilainya fundamental karena meletakkan pondasi demokrasi yang lebih baik. Ia menyebut bahwa keberanian untuk mendiskualifikasi peserta pemilu seharusnya bisa dilakukan oleh Bawaslu tanpa harus menunggu putusan MK. “Ini pelajaran menarik, rasa keadilan tidak harus menunggu MK,” tegasnya.

Dalam arahannya, ia mengingatkan bahwa Bawaslu memiliki “panggung pembelaan diri” di MK, sehingga keterangan yang dibuat harus disusun secara bertanggung jawab. “Kawan-kawan membuat keterangan itu yang sebaik-baiknya. Baik itu bagaimana? Yang objektif dan normatif,” tambahnya.

Mengakhiri arahannya, Totok memberikan motivasi agar tetap teguh dalam menjalankan tugas, meski menghadapi tekanan. “Tidak apa-apa kita dibenci makhluk di bumi, tapi kita dicintai makhluk di langit. Jangan meremehkan sidang di MK, banyak-banyaklah berdoa,” pesannya.

Kegiatan tersebut turut dihadiri oleh Usep Agus Zawari, Koordinator Divisi Hukum dan Diklat Bawaslu Jawa Barat sekaligus pendampingan Bawaslu Kab. Tasikmalaya dalam penyusunan keterangan PHP di MK.