Bandung, — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Jawa Barat menjadi tuan rumah sekaligus sampel nasional dalam kegiatan Entry Meeting Pemeriksaan Pendahuluan Kepatuhan atas Pengelolaan Belanja Penyelenggaraan Pilkada Tahun 2024 hingga Semester I Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan Provinsi Jawa Barat.
Kegiatan berlangsung di kantor Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Rabu (30/7/2025), dengan dihadiri oleh Kepala Perwakilan BPK Jawa Barat, Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Jawa Barat, serta jajaran Sekretariat Bawaslu Provinsi Jawa Barat.
Dalam sambutannya, Kepala Perwakilan BPK menyampaikan bahwa pemeriksaan ini merupakan bagian dari agenda serentak yang dilaksanakan oleh seluruh BPK Perwakilan di Indonesia. Khusus untuk wilayah Jawa Barat, Bawaslu Provinsi ditetapkan sebagai sampel pemeriksaan penggunaan dana hibah Pilkada dari Pemerintah Daerah Jawa Barat, yang selanjutnya akan menjadi rujukan bagi pemeriksaan di daerah lain.
“Secara teknis, pemeriksaan pendahuluan ini akan dilakukan selama 20 hari, dengan 14 hari pemeriksaan di Bawaslu Provinsi Jawa Barat dan 6 hari sisanya di Bawaslu Kabupaten/Kota. Awalnya akan dimulai dari Kabupaten Bogor, dan dapat berkembang ke daerah lain seperti Depok dan Bandung, tergantung kebutuhan dan dinamika lapangan,” ujar Kepala Perwakilan BPK.
Pemeriksaan pendahuluan ini bertujuan memastikan kesesuaian penggunaan dana hibah dengan ketentuan yang berlaku. Temuan dari tahapan ini nantinya akan menjadi dasar pemeriksaan terinci yang dijadwalkan berlangsung dari minggu keempat Agustus hingga minggu kedua Oktober 2025.
Kepala Sekretariat Bawaslu Jawa Barat menyampaikan bahwa pihaknya siap mendukung penuh proses pemeriksaan yang dilakukan BPK. Ia juga menjelaskan secara umum bagaimana dana hibah telah digunakan untuk mendukung penyelenggaraan pengawasan Pilkada secara transparan dan akuntabel.
“Sebagai lembaga pengawas pemilu, Bawaslu Jawa Barat sangat berkepentingan menjaga integritas dan akuntabilitas dalam setiap aspek, termasuk dalam pengelolaan keuangan. Kami terbuka dan siap bersinergi dengan BPK untuk memastikan setiap rupiah digunakan secara tepat,” ujarnya.
Kegiatan ini diakhiri dengan pemaparan materi teknis dari tim BPK dan sesi diskusi.









