Bandung, 13 Oktober 2025 — Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Republik Indonesia mencatat rekor baru dalam penyelenggaraan Kompetisi Debat Penegakan Hukum Pemilu (PHP) V Tahun 2025. Sebanyak 311 perguruan tinggi dari seluruh Indonesia resmi terdaftar sebagai peserta, menjadikannya angka partisipasi tertinggi sejak kompetisi ini pertama kali digelar pada 2019.
Dalam siaran pers resminya, Bawaslu RI menyebut pendaftaran dibuka selama 13 hari, mulai 29 September hingga 11 Oktober 2025. Lonjakan signifikan terjadi pada dua hari terakhir menjelang penutupan, setelah sebelumnya jumlah pendaftar belum mencapai target minimal.
Kepala Biro Fasilitasi Penanganan Pelanggaran Pemilu, Yusti Erlina, menjelaskan bahwa peningkatan minat peserta tidak terlepas dari masifnya publikasi dan sosialisasi yang dilakukan Bawaslu sejak awal September hingga awal Oktober 2025. Dukungan kelembagaan Bawaslu di tingkat provinsi dan kabupaten/kota juga berperan penting dalam memperluas jangkauan informasi ke berbagai perguruan tinggi di seluruh wilayah Indonesia.
“Kami mencatat lonjakan pendaftar yang signifikan dua hari menjelang penutupan. Ini menunjukkan bahwa animo mahasiswa terhadap isu hukum pemilu semakin tinggi,” ungkap Yusti dalam rilis resminya.
Berdasarkan hasil verifikasi administrasi yang berakhir pada 12 Oktober 2025, sebanyak 287 regu dinyatakan memenuhi syarat (MS) dan 24 regu tidak memenuhi syarat (TMS). Dari jumlah tersebut, beberapa kampus diketahui mengirimkan lebih dari satu regu debat.
Peserta yang dinyatakan lolos akan melanjutkan ke tahap eliminasi nasional pada 16–19 Oktober 2025, di mana mereka diwajibkan menyerahkan artikel ilmiah dan video debat untuk dinilai oleh dewan juri.
Lebih lanjut, Yusti menegaskan bahwa kegiatan debat tahunan ini diharapkan dapat melahirkan gagasan hukum baru serta memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan hukum pemilu di Indonesia, sejalan dengan dinamika revisi Undang-Undang Penyelenggaraan Pemilu yang tengah dibahas oleh pemerintah dan DPR.
Bawaslu Jabar turut mengapresiasi tingginya semangat dan partisipasi mahasiswa dari berbagai kampus di Indonesia, termasuk dari Jawa Barat, dalam mengikuti ajang ini. Kompetisi debat menjadi ruang pembelajaran strategis bagi generasi muda untuk memahami dinamika pengawasan pemilu, hukum, dan demokrasi secara lebih substantif.
