Bandung, 20 November 2025 — Bawaslu Jawa Barat menegaskan perlunya mengubah temuan pengawasan Pemilu 2024 menjadi karya ilmiah yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu kepemiluan. Gagasan itu disampaikan Koordinator Divisi Hukum, Pendidikan dan Pelatihan, Usep Agus Zawari, dalam Rapat Standar dan Etika Penulisan Karya Ilmiah Hukum yang digelar di Mandiri University, Bandung.
Usep menekankan bahwa Bawaslu memiliki data yang melimpah hasil pengawasan tahapan pemilu, namun selama ini belum dimanfaatkan secara optimal sebagai basis penelitian.
“Kita ingin Bawaslu menjadi laboratorium demokrasi. Semua temuan—baik pencegahan, pelanggaran, maupun sengketa—harus diolah menjadi pengetahuan yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah,” ujar Usep.
Ia menegaskan bahwa Jurnal Keadilan Pemilu, yang dikelola Bawaslu Jabar bersama kampus-kampus di Bandung, harus menjadi ruang bagi pengawas, akademisi, dan mahasiswa untuk menulis berbasis data.
“Kalau publik mencari rujukan soal kepemiluan, harusnya mereka menuju jurnal Bawaslu. Kuncinya ada pada kualitas tulisan dan kedisiplinan metodologi,” jelasnya.
Kepala Bagian HHDI, Isti Khoriana Karim, menambahkan bahwa Jawa Barat merupakan satu dari sedikit provinsi yang memiliki jurnal resmi Bawaslu. Ia berharap penulisan dapat mengikuti standar etika dan kelayakan ilmiah.
“Kami ingin jurnal ini hidup, bukan sekadar formalitas. Semua harus berbasis data dan analisis yang kuat,” ujarnya.
Pemateri BRIN, Haris Maiza Putra, memaparkan standar penulisan ilmiah, mulai dari teknik merumuskan masalah hingga penyusunan referensi. Dirinya menekankan bahwa data pengawasan Bawaslu memiliki nilai tinggi karena bersifat empiris.
“Temuan Bawaslu adalah data primer yang sangat berharga. Jika dipublikasikan dengan metodologi yang benar, pengaruhnya besar terhadap pengembangan demokrasi,” katanya.
Rapat juga membahas inventarisasi temuan Pemilu 2024—termasuk potensi pelanggaran, efektivitas pencegahan, dinamika kampanye digital, hingga analisis sengketa—yang seluruhnya bisa menjadi bahan penelitian dan publikasi ke depannya.
