Bogor - Pendidikan Pengawasan Partisipatif (P2P) yang diselenggarakan Bawaslu Republik Indonesia dengan tema “Berfungsi dan Bergerak untuk Pemilu 2029 yang Bermartabat” resmi ditutup pada Minggu, 3 Agustus 2025, di Green Forest, Bogor.
Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Barat, Hj. Nuryamah, menyampaikan bahwa P2P bukan sekadar agenda seremonial, tetapi ruang pelatihan yang harus berlanjut menjadi gerakan nyata. Dalam sambutannya, ia menekankan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Bawaslu RI untuk terus menanamkan semangat pengawasan partisipatif secara berkelanjutan.
“Jawa Barat menjadi lokasi pilihan bukan hanya karena kedekatan geografis dengan Bawaslu RI, tetapi karena tanggung jawab besar dan kesungguhan kami dalam menjalankan program ini,” ujar Nuryamah.
Kegiatan ini diikuti oleh alumni Sekolah Kader Pengawasan Partisipatif (SKPP) dari Kota Bogor, Kota Depok, dan Kabupaten Bogor. Mereka hadir sebagai representasi komunitas yang telah terlibat aktif dalam pengawasan pemilu di daerahnya masing-masing.
Selama tiga hari, peserta dibekali materi penguatan nilai-nilai pengawasan, sekaligus diarahkan menyusun rencana tindak lanjut (RTL) sebagai bentuk keseriusan dalam bergerak dan membangun komunitas. Nuryamah menyampaikan bahwa pengalaman belajar yang diperoleh peserta harus menjadi modal untuk membuka ruang diskusi, membangun jaringan, dan mendorong tumbuhnya organisasi pengawasan lokal.
“Setelah berlatih, sahabat-sahabat mulai bergerak. Rencana tindak lanjut yang telah disusun adalah kompas bagi langkah ke depan,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini bukan akhir dari proses, melainkan awal dari kolaborasi jangka panjang. Bawaslu berkomitmen untuk terus mendampingi kader melalui pemantauan, supervisi, serta kegiatan lanjutan.
“Rawat jaringan yang telah terbangun, jaga sinergi lintas daerah. Ini modal sosial yang harus dijaga agar pengawasan partisipatif tetap hidup dan relevan,” pesan Nuryamah.
Menutup sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan panitia yang telah melaksanakan kegiatan dengan sepenuh hati. Bawaslu Provinsi Jawa Barat juga membuka ruang komunikasi dan diskusi terbuka bagi siapa pun, khususnya kader-kader P2P, untuk terus terlibat dalam penguatan demokrasi ke depan.









